Di era digital ini dan persaingan antar brand yang makin ketat. Banyak strategi yang digunakan untuk memaksimalkan suksesnya sebuah marketing campaign. Salah satunya adalah menggunakan jasa third party atau rekanan untuk membawa ‘tongkat estafet' dalam rangkaian campaign. Bentuk kerja samanya pun beragam, namun ada dua yang paling dikenal. Baik oleh para marketer maupun pengguna media sosial, yaitu paid promote dan endorse. Walau keduanya terkesan mirip, sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya. Nah, jika kamu adalah pelaku bisnis atau brand yang akan melakukan kerja sama dengan influencers. Simak yuk penjelasan dan perbedaan paid promote vs endorse di bawah ini!
Pengertian Paid Promote dan Endorse
Sebelum mencari tahu perbedaan dan perannya, sebelumnya kita pelajari terlebih dahulu pengertian paid promote dan endorse.
Paid Promote
Paid promote adalah aktivitas marketing yang bertujuan menyukseskan sebuah marketing campaign. Dengan memanfaatkan pihak ketiga untuk mempromosikan produk. Melalui konsep atau konten kreatif berupa foto, video, atau aset lainnya yang sudah disiapkan oleh brand. Artinya tugas dari influencer atau KOL yang diajak bekerja sama adalah hanya mengunggah aset creative di akun sosial media mereka. Untuk mengetahui pengertian paid promote selengkapnya, kamu bisa membacanya di sini
Endorse
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, endorse memiliki arti dukungan, pengesahan dan persetujuan atas sesuatu. Pada digital marketing, sistem endorse adalah strategi promosi yang menggunakan jasa dari pihak ketiga. Untuk membantu memasarkan sebuah produk atau jasa. Berbeda dengan paid promote, konsep yang akan mendukung campaign tersebut biasanya datang dari influencer atau KOL yang diajak bekerja sama. Tentunya konsep akan dibuat dengan mencari relevansi antara produk, influencer serta audiens dari influencer tersebut. Untuk mengetahui pengertian endorse selengkapnya, kamu bisa membacanya di sini
3 Perbedaan Paid Promote vs Endorse
Walau sudah bisa mendapatkan perbedaan di antara keduanya dengan penjelasan di atas. Ada hal lain yang menjadi perbedaan signifikan antara paid promote dan endorse. Tiga di antaranya adalah:
Fungsi
Yang menjadi pembeda pertama adalah fungsi atau tujuan dari digunakannya jasa dari influencer atau KOL. Jika tujuan brand adalah mempromosikan produk atau membangun brand awareness, paid promote adalah cara yang tepat. Penggunaan paid promote juga bisa dilakukan jika ada pengumuman atau informasi tertentu yang ingin disebarluaskan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan jika brand menginginkan awareness yang bisa dikonversi menjadi penjualan, menciptakan persona produk yang eksklusif, atau mendapatkan jangkauan audiens baru, endorse adalah langkah yang bisa dipilih. Dengan menggunakan endorse, persepsi masyarakat akan tergiring pada opini yang dibuat oleh influencer atau KOL yang menggunakan produk yang sedang dipromosikan. Hal inilah yang kemudian akan menjadi trigger audiens untuk mencoba langsung produk tersebut.
Harga
Bicara soal harga, ada perbedaan yang cukup signifikan di antara paid promote dan endorse. Yang pertama, sistem pembayarannya. Jika pada paid promote, harga sudah ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan kesepakatan. Pada endorse, brand bisa melakukan pembayaran dengan memberikan produk dengan nilai barang yang telah disepakati kedua pihak.
Misalnya, tarif endorse per postingan seharga Rp10 juta, maka brand harus memberikan produk untuk endorser dengan nilai yang sama. Jenis pembayaran pun bisa dikombinasikan dengan produk dan uang tunai, sesuai dengan harga yang telah disepakati.
Lepas dari itu, umumnya harga endorse akan lebih mahal daripada paid promote. Hal ini mengacu pada proses pembuatan serta produksi konsep creative-nya, di mana endorser harus membuat konsepnya sendiri.
Cara Kerja
Yang terakhir adalah cara kerja dari sistem paid promote atau endorse. Walau sama-sama menggunakan media sosial sebagai medianya, ada segmen masing-masing di antara paid promote dan endorse. Paid promote umumnya akan mengajak sebuah akun publik atau non personal dengan jumlah followers yang tinggi untuk bekerja sama. Misalnya saja, akun berita, akun komedi, akun gosip dan lainnya.
Sistem endorse umumnya menggunakan akun personal dengan personal branding yang kuat, seperti aktor/aktris, kreator konten, musisi, dan sebagainya. Karena nantinya konsep atau konten yang akan dibuat tergantung dari persona influencer. Brand harus dengan cermat memilih influencer yang relevan dengan produk yang akan dipasarkan.
Setelah mengetahui perbedaan paid promote dan endorse. Tentu ada strategi lain yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan promosi dalam sebuah campaign. Biar nggak ketinggalan tipsnya, simak terus hanya di Allstars!